Powered By Blogger

Senin, 20 Agustus 2012

Merdeka dari Mager

-Laziness is nothing more than the habit of resting before you get tired-
Jules Renard








Tiga hari lalu saya merasa kesal karena kepala yayasan sekolah ditempat saya mengajar mewajibkan kepada guru dan karyawan untuk menyelenggarakan upacara bendera, ok saya tau saat itu masih ramadhan. Saya harusnya nggak boleh emosi.

Tapi itulah yang saya rasakan, di saat sekolah-sekolah lain sudah menikmati liburan, disaat murid-murid dan guru di sekolah lain sedang merapikan rumahnya untuk berlebaran (bagi mereka yang merayakanya) saya dan beberapa ratus guru berdiri, memberi hormat pada sang saka merah putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya. Menjalankan sermoni tahunan. Bagi saya itu sangat simbolis, buang-buang waktu.

Namun saat sang saka merah putih menuju pada puncak tiang bendera dan obade mengumandangkan Indonesia raya, emosi saya seketika sirna, ingatan kolektif mengenai bagaimana bangsa ini memperjuangkan kemerdekaanya terputar dalam benak. Ya saya tidak mengalami peristiwa itu. Tapi, lagu Indonesia raya yang dinyanyikan dengan sangat apik oleh murid-murid SMP menggetarkan hati saya.

Saya begitu malu, kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pendahulu bangsa yang diproklamirkan dengan sederhana, tanpa dentuman meriam, tanpa kemeriahan pesta membuat saya yang terlahir dalam alam kemerdekaan, mengeluh. Mengeluh untuk berdiri kurang dari sejam.
Kemerdekaan sesungguhnya memang sederhana, Ia merupakan kodrat. Kodrat yang tidak dapat diganggu gugat. Ia sesungguhnya tak harus dicapai dengan jerih payah darah,  ataupun desingan bedil. Ia sudah mengada. Tinggal dinikmati dan dikelola.

Asli tulisan ini sungguh serius, hahahaha, aduh gak tahan ini buat ngebodor....
Balik lagi ah ke diri gue yang ngocol, sumpah gue gak tahan bicara macam macan podium kayak gitu. Iya bulan ini temanya adalah MERDEKA. Hayo yang udah sumanget baca terus ngerasa kecewa siapa? Hahhahaha.

Merdeka bagi gue adalah bisa bebas dari kemalasan, kebodohan, kemiskinan dan ketergantungan dari orang lain.
Malas adalah akar dari segala penjajahan. Contohnya ni ya, males gerak buat ngambil minum akan membuat kawans colabowriter menyuruh orang lain untuk mengambilkan minuman itu. Karena selalu minta diambilkan minuman, kawans akan lupa bagaimana caranya mengambil minuman. Makan kawans akan menjadi bodoh dalam hal mengambil minuman. Lama kelamaan karena males banget, orang yang dimintain tolong untuk mengambilkan minuman mulai menuntut haknya, Ia nggak mau memberikan jasa secara gratis. Ia akan menuntut digaji. Karenanya, kawans akan menjadi miskin!

Contoh dangkal tersebut dapat diaplikasikan ke semua aktivitas yang canggih. Coba deh kawans liat, gimana orang jaman sekarang begitu ketergantungan dengan teknologi telepon selular. Mereka, termasuk gue, sudah lupa bertata bahasa Indonesia menurut JS Badudu. Mereka menjadi malas bertegur sapa dengan eksprresi asli wajah, ekspresi wajah kita yang tampan dan cantik tergantikan oleh auto text atau emoticon!  Lalu mereka mencari uang siang malam, sampe lembur-lembur kerja hanya demi sebuah benda. Benda yang memperbudak waktu mereka. Benda yang membuat mereka lama-kelamaan menjadi miskin.  Miskin financial dan miskin ekspresi.

Liat bangsa Indonesia tercinta yang telah merdeka selama 67 tahun ini, akibat mager alias malas bergerak. Kita menjadi budak bangsa lain yang lebih rajin mengelola kekayaan alam kita. Kita menjadi bodoh karena enggan belajar bagaimana bergerak maju. Kita stagnan! Kemajuan kita ini bagaikan orang yang jalan di tempat. Ironis.

Para pendahulu bangsa yang membawa bangsa ini merdeka adalah orang-orang rajin. Rajin menejamkan hati nuraninya, rajin memperbaharui pikiranya dan rajin melawan ketakutan.

Oh ya ada lagi akibat dari kemalasan , yaitu capek. Karena dari rasa malas kita malahan bisa jadi kerja dua kali. Pernah gak kawans jadi kerja berkali-kali karena males ngebackup data? Pernah gak kawans jadi pergi ke dokter gigi berkali-kali karena males gosok gigi?

Capek kan jadi pemalas. Niat santai tapi akhirnya kelimpugan sendiri.
Ayo mulai dari sekarang kita bermusuhan dengan si malas. Jangan malu dibilang kerajinan. Merdeka!!!!!!!!!!

Mega
Depok, 20 Agustus 2012

1 komentar:

  1. My username was Colabowriter. I thought I was being unique.

    BalasHapus