Powered By Blogger

Rabu, 20 Juni 2012

Terimakasih : www.ww.h/syukur/html.ala-mamah-dedes



picture taken from: www.dinamika-kita.blogspot.com


Adegan pembuka:
*Tiba-tiba manusia bernama Desy pingsan. Semenit kemudian tersadar dengan senyum mesem-mesem*
"Bersyukur (iman) kita teguh, Demensia (iman) kita runtuh"
Insya Allah kita teguh.

Sepenggalan kalimat diatas tadi bukan mamah dedeh yang ucapin, tapi mamah dedes. *Halah, lagi sok jadi ustadzah, diri juga belom beres. Maaf ya kalo sotoy.
Kawans, sudahkah kita bersyukur hari ini? Mudah2an gak cuma 2 kali. Ketika tema ini adalah tentang bersyukur dengan lucu, sebenernya agak bimbang dan labil bagi saya untuk menuliskannya, karena saya ini kurang bisa melucu walaupun wajah saya lucu dan imutz.*mulai deh narsis* Saya ini terlalu serius jadi kadang jayus dan gak bagus. tapi saya bukan kuskus apalagi rakus. *Sumpeh lo? Suwerus, demi semua fauna di jagad ragunan. Berani disamber cinta Johnny Depp deh! saya ini serius.
STOP!!
Mari kita usaikan prolog yang gak lucu diatas, oke serius. Mulai...
Bersyukur? mari kita bahas sesuai alamat website dijudul atas: www.ww.h, kalo disingkat mah 5W1H (ini bukan tulisan alay).
Apa itu bersyukur?
Syukron, Danke, Thanks, Grazie, Gracias, Matur Nuhun dll… berterimakasih. Ya, mengucapkan maupun mengaplikasikan suatu rasa terimakasih: atas segala yang kita dapat, atas apa yang diberikan orang lain kepada kita, atas segala yang Allah berikan kepada kita.
Dikasih berlian sebutir, bersyukur.
Dikasih berlian semangkok, bersyukur.
Dikasih hidung, biar pesek tapi bisa nafas, bersyukur.
Dikasih bentuk yang mengindikasikan kalo kita manusia, bersyukur.
Gak dikasih buntut, bersyukur.
Gak dikasih tanduk, bersyukur.

Mengapa bersyukur?
Kalo kita dikasih sesuatu oleh seseorang, Contoh : suatu hari tiba-tiba lo dikasih hadiah oleh temen/kekasih/ortu/sodara, dan hadiah itu adalah Samsung Galaxy S III. Saya mauuu! Normalnya kita mengucapkan terimakasih. Tapi coba kita gak bilang apa2, gue yakin reaksi orang yg memberi kita hadiah itu kalo gak bete, marah, galaw, gaplok (lebay), atau apesnya hadiah itu diminta balik lagi. Sebagai bentuk kesopanan dan sebagai manusia yang sopan dan bukan batu, kita pasti akan bilang apa? Terimakasih.
Begitu juga kepada Allah Sang Maha Pemberi. Kalau mengutip lagu armada, “semuanya telah KUberi…” Bersyukur itu harus, jangan sampe Allah marah dan ambil apa yang udah DIA kasih ke kita. *jiee sedep bener kalimat barusan.

Siapa yang harus bersyukur?
Kalo kawans merasa manusia, kita ini yang harus bersyukur. Kalo yang laen silakan tanya tetangga sebelah rumahnya Pak Syukur dimana. Kita sebagai objek yg sadar dan merasa selalu diberi. Harus bersyukur. *sambil mengulang2 dalam hati saya sendiri*

Kapan bersyukur?
Disaat susah maupun senang. Seperti janji yang suka diucapkan seorang kekasih: “sayang, aku akan selalu deket kamu, kalo kamu susah atau kamu senang.” “sungguh?” “suwer!” “auw kamu romantis banget!” “iya dong. Sekarang sayang, beliin aku baju baru yah” -_-“
Atau
Seperti ikrar dua mempelai didepan penghulu / altar suci perkawinan:
“Saya akan menerima istri/suami saya dalam keadaan su…sah (diucapkan dengan terbata2) maupun senang (diucapkan dengan lancar).”
SUSAH dan SENANG. Ingat…ingat dua kata itu.
Susah. Contoh: Kalo lo berjuang sekuat tenaga di Toilet saat lo sembelit dan akhirnya setelah perjuangan hampir 1 jam, sampah diperut lo itu keluar, bersyukurlah.
Senang. Kalo lo lolos dari amarah kekasih lo yang nunggu lo kelamaan, akhirnya dia membayar makanan di restoran karena lo yang tiba2 sembelit (atau pura2 sembelit), bersyukurlah.
Maksud saya, setiap saat kita inget bersyukur. Manusia, termasuk saya, cenderungnya kan meminta kepada Tuhan. Mentang2 Tuhan bilang “mintalah kepadaku” kerjaannya minta melulu. Hehehe… mana syukurnya? Hah, saya lupa tuh!
Lupa dan tergesa-gesa, itulah manusia. Saya? Manusia.
Minta dengan penuh kelembutan (iba dan melas), maka beryukur juga dengan lembut.

Dimana kita bersyukur?
Di tempat yang baik, bukan yang dianggap baik. Kalo mo sujud syukur bisa di lantai masjid, lapangan. Jangan sekali2 lo lakuin di diskotik apalagi diikutin sama orang lain. Tar disangka itu lo lagi nyiptain jogged nungging, trend baru pengganti shuffling.

Bagaimana caranya bersyukur?
Angkat tangan keatas, lengkungkan diatas kepala, angkat wajah menghadap langit, lalu ucapkan “Saranghae…”*ini bukan cara bersyukur tapi cara narsis didepan kamera.
Caranya beryukur macem2 kawans. Bukan cara diatas juga bukan dengan cara nangis2 gembira sambil nutup mulut dan dadah2, seperti pemenang Miss Universe. Apalagi dengan cara melonjak kegirangan sambil berteriak ditempat umum, "Alhamdulillah ya Allah, saya dapet warisan 1 Milyar" berbahaya kawans, karena bisa aja saat lo kegirangan gak keruan di sebelah lo ada kriminil, perampok dan orang sirik.
Saya yakin semua pinter dan sudah tau. Caranya mungkin bisa dengan ibadah kepada Tuhan maupun orang lain. Kalo dapat berlian semangkok, cara bersyukurnya bisa dengan bagi2 orang setengah mangkok. Kalo kentut (soal ini ada dalam tulisan partner saya) cara bersyukurnya jangan dengan bagi2 baunya, tapi ngucap Alhamdulillah.

Ya, itulah sekedar yang mamah dedes bisa tulis dan sharing kepada kawans pembaca blog ini. Walaupun mamah dedes sendiri belom yakin sudah sempurna dalam bersyukur. Tapi kalo mamah inget diskusi sama Aa Arok (itu tuh kekasih hatiku yang membunuh suami pertamaku Kangmas TA. Maaf nama dan peristiwa disamarkan. *apa sih). Kata dia, “sampaikan-lah walau satu ayat” ya jadi mamah dedes sampaikan apa yang mamah bisa.
Kalo mau diambil ya ambil, kalo gak ya buang pada tempatnya.
Mari kita akhiri ini dengan menyanyikan lagu yang tak kalah bikin galaunya dengan lagu Adele, karya emas dar H. Mutahar... inilah Syukur.

Sekian.
Wassalam.
 
*Dan ruh mamah dedes pun terlepas dari tubuh Desy*






Bekasi,200612
Desi
Kembali mengingatkan diri




3 komentar:

  1. Galau, mesti bersyukur apa meratap yah gw kenal ama yg nulis ini ?

    BalasHapus
  2. tulisan gue nyang di bawah lang
    eni tulisan Desy, hehehehhee

    BalasHapus