Adegan pembuka:
*Tiba-tiba manusia bernama Desy pingsan. Semenit kemudian tersadar dengan senyum mesem-mesem*
"Bersyukur (iman) kita teguh, Demensia (iman) kita runtuh"
Insya Allah kita teguh.
Sepenggalan kalimat diatas tadi bukan mamah dedeh yang ucapin, tapi mamah dedes. *Halah, lagi sok jadi ustadzah, diri juga belom beres. Maaf ya kalo sotoy.
Kawans, sudahkah kita bersyukur hari ini? Mudah2an gak cuma 2 kali. Ketika tema ini adalah tentang bersyukur dengan lucu, sebenernya agak bimbang dan labil bagi saya untuk menuliskannya, karena saya ini kurang bisa melucu walaupun wajah saya lucu dan imutz.*mulai deh narsis* Saya ini terlalu serius jadi kadang jayus dan gak bagus. tapi saya bukan kuskus apalagi rakus. *Sumpeh lo? Suwerus, demi semua fauna di jagad ragunan. Berani disamber cinta Johnny Depp deh! saya ini serius.
STOP!!
Mari kita usaikan prolog yang gak lucu diatas, oke serius. Mulai...
Bersyukur? mari kita bahas sesuai alamat website dijudul atas: www.ww.h, kalo disingkat mah 5W1H (ini bukan tulisan alay).
Apa itu bersyukur?
Syukron, Danke,
Thanks, Grazie, Gracias, Matur Nuhun dll… berterimakasih. Ya, mengucapkan
maupun mengaplikasikan suatu rasa terimakasih: atas segala yang kita dapat,
atas apa yang diberikan orang lain kepada kita, atas segala yang Allah berikan
kepada kita.
Dikasih berlian
sebutir, bersyukur.
Dikasih berlian
semangkok, bersyukur.
Dikasih hidung,
biar pesek tapi bisa nafas, bersyukur.
Dikasih bentuk
yang mengindikasikan kalo kita manusia, bersyukur.
Gak dikasih
buntut, bersyukur.
Gak dikasih
tanduk, bersyukur.
Mengapa
bersyukur?
Kalo kita
dikasih sesuatu oleh seseorang, Contoh : suatu hari tiba-tiba lo dikasih hadiah
oleh temen/kekasih/ortu/sodara, dan hadiah itu adalah Samsung Galaxy S III. Saya
mauuu! Normalnya kita mengucapkan terimakasih. Tapi coba kita gak bilang apa2,
gue yakin reaksi orang yg memberi kita hadiah itu kalo gak bete, marah, galaw,
gaplok (lebay), atau apesnya hadiah itu diminta balik lagi. Sebagai bentuk
kesopanan dan sebagai manusia yang sopan dan bukan batu, kita pasti akan bilang
apa? Terimakasih.
Begitu juga
kepada Allah Sang Maha Pemberi. Kalau mengutip lagu armada, “semuanya telah KUberi…”
Bersyukur itu harus, jangan sampe Allah marah dan ambil apa yang udah DIA kasih
ke kita. *jiee sedep bener kalimat barusan.
Siapa yang harus
bersyukur?
Kalo kawans
merasa manusia, kita ini yang harus bersyukur. Kalo yang laen silakan tanya tetangga
sebelah rumahnya Pak Syukur dimana. Kita sebagai objek yg sadar dan merasa
selalu diberi. Harus bersyukur. *sambil mengulang2 dalam hati saya sendiri*
Kapan bersyukur?
Disaat susah
maupun senang. Seperti janji yang suka diucapkan seorang kekasih: “sayang, aku
akan selalu deket kamu, kalo kamu susah atau kamu senang.” “sungguh?” “suwer!” “auw
kamu romantis banget!” “iya dong. Sekarang sayang, beliin aku baju baru yah” -_-“
Atau
Seperti ikrar dua
mempelai didepan penghulu / altar suci perkawinan:
“Saya akan
menerima istri/suami saya dalam keadaan su…sah (diucapkan dengan terbata2)
maupun senang (diucapkan dengan lancar).”
SUSAH dan SENANG. Ingat…ingat dua kata itu.
Susah. Contoh: Kalo lo berjuang sekuat tenaga di
Toilet saat lo sembelit dan akhirnya setelah perjuangan hampir 1 jam, sampah
diperut lo itu keluar, bersyukurlah.
Senang.
Kalo lo lolos dari amarah kekasih lo yang nunggu lo kelamaan, akhirnya dia
membayar makanan di restoran karena lo yang tiba2 sembelit (atau pura2
sembelit), bersyukurlah.
Maksud saya,
setiap saat kita inget bersyukur. Manusia, termasuk saya, cenderungnya kan meminta kepada
Tuhan. Mentang2 Tuhan bilang “mintalah kepadaku” kerjaannya minta melulu. Hehehe…
mana syukurnya? Hah, saya lupa tuh!
Lupa dan
tergesa-gesa, itulah manusia. Saya? Manusia.
Minta dengan
penuh kelembutan (iba dan melas), maka beryukur juga dengan lembut.
Dimana kita
bersyukur?
Di tempat yang
baik, bukan yang dianggap baik. Kalo mo sujud syukur bisa di lantai masjid,
lapangan. Jangan sekali2 lo lakuin di diskotik apalagi diikutin sama orang lain.
Tar disangka itu lo lagi nyiptain jogged nungging, trend baru pengganti
shuffling.
Bagaimana
caranya bersyukur?
Angkat tangan
keatas, lengkungkan diatas kepala, angkat wajah menghadap langit, lalu ucapkan “Saranghae…”*ini
bukan cara bersyukur tapi cara narsis didepan kamera.
Caranya beryukur
macem2 kawans. Bukan cara diatas juga bukan dengan cara nangis2 gembira sambil nutup mulut dan dadah2, seperti pemenang Miss Universe. Apalagi dengan cara melonjak kegirangan sambil berteriak ditempat umum, "Alhamdulillah ya Allah, saya dapet warisan 1 Milyar" berbahaya kawans, karena bisa aja saat lo kegirangan gak keruan di sebelah lo ada kriminil, perampok dan orang sirik.
Saya yakin semua pinter dan sudah tau. Caranya mungkin bisa dengan ibadah kepada
Tuhan maupun orang lain. Kalo dapat berlian semangkok, cara bersyukurnya bisa dengan
bagi2 orang setengah mangkok. Kalo kentut (soal ini ada dalam tulisan partner saya)
cara bersyukurnya jangan dengan bagi2 baunya, tapi ngucap Alhamdulillah.
Ya, itulah
sekedar yang mamah dedes bisa tulis dan sharing kepada kawans pembaca blog ini.
Walaupun mamah dedes sendiri belom yakin sudah sempurna dalam bersyukur. Tapi
kalo mamah inget diskusi sama Aa Arok (itu tuh kekasih hatiku yang membunuh
suami pertamaku Kangmas TA. Maaf nama dan peristiwa disamarkan. *apa sih). Kata
dia, “sampaikan-lah walau satu ayat” ya jadi mamah dedes sampaikan apa yang
mamah bisa.
Kalo mau diambil
ya ambil, kalo gak ya buang pada tempatnya.
Mari kita akhiri ini dengan menyanyikan lagu yang tak kalah bikin galaunya dengan lagu Adele, karya emas dar H. Mutahar... inilah Syukur.
Sekian.
Wassalam.
*Dan ruh mamah
dedes pun terlepas dari tubuh Desy*
Bekasi,200612
Desi
Desi
Kembali mengingatkan diri
Galau, mesti bersyukur apa meratap yah gw kenal ama yg nulis ini ?
BalasHapushahaha mega2
BalasHapustulisan gue nyang di bawah lang
BalasHapuseni tulisan Desy, hehehehhee